The last goodbye.

current mood: sappy
current location: Mom's room
current music: アンサイズクリア by ONE OK ROCK

Mungkin hal ini idah jadi pikiran gw akhir-alhir ini, walopun mungkin gw merasa kalo ini adalah hal yang sebenarnya, tapi mau gak mau pun inilah kehidupan. Sejak dua tahun belakangan ini, gw udah meelewati banyak peristiwa, entah itu baik maupun buruk, tapi, tujuan gw menulis ini lagi-lagi bukan untuk mendepresikan diri sendiri, walopun dalam menulis biasanya gw akan meleburkan pikiran gw dan yang memungkinkan gw terbawa perasaan...

Singkatnya, kemaren gw baru dikagetkan bahwa...
Isshi, ex.vocalist Kagrra, meninggal.
...how can it be?

Pagi hari kemaren gw terbangun seperti biasa, walopun kebiasan gw pada pagi itu agak sedikit berubah yang entah kenapa. Habis bangun gw bukan langsung ke dapur buat ambil minum atopun ke depan PC buat langsung ngenet, tapi gw nonron TV, dan sempet ketiduran selama beberapa belas menit. Setelah itu, dengan perasaan yang agak membuat gw berpikir "ada apa" pun langsung online.

...Dan itulah hari terburuk gw selama belakangan ini dalam memulai hari gw di depan PC. Gw menemukan link-post an yang berisi bahwa... Isshi meninggal.
Pikiran gw langsung beku. Gw gak percaya. Gw gak mau percaya pada awalnya. Gw tau dia masih berkarya entah di mana, ato mungkin sedang live, ato mungkin ssedang ngedate. ato mungkin... dia sedang berjuang dengan penyakit yang menggerogotinya perlahan.

Sampe banyaknya kemungkinan, gw gak tau harus mikir apa. Minimnya infoemasi semakin membuat gw kalao. Gw berualang kali memaksa masuk ke site shiki-project yang saat itu tengah down, mungkin karena terlalu banyak pengunjung. In the end, gw bisa masuk, dan membaca berita terbarunya.

"Pada tanggal 18 Juli, Isshi telah menninggal dunia. Upacara pemakaman private telah dilakukan oleh keluarga dak kerabat dekatnya"

...Nyesek.
...Gw mau nangis.
... Gw mau teriak.
...Tapi gw gak bisa.

Dengan kejamnya gw bilang kalo gw gak bisa nangis. Tapi gw ngerasa kalo gw dipaksa saat itu nangis juga, gw ngerti kalo itu bakal gak bisa menghentikannya. Gw butuh orang yang setidaknya tengah merasakan apa yang gw rasakan tepatnya di samping gw. Sayangnya gw gak punya orang itu, dan gw hanya bisa menggigit bibir gw sampe semua perasaan tertahan ini bisa menghilang sedikit-sedikit.

Gw mungkin gak begitu dekat dengan band yang bernama Kagrra, itu, tapi gw meyakini diri sendiri kalo mereka punya tempat yang spesial di hati gw. Diantara Gazette pun... mereka punya sesuatu yang lebih. Walopun gw gak begitu update sama mereka, walopun gw gak sehapal lagu-lagu Gazette, tapi merekalah yang membawa gw tau apa itu PSC, apa iu Gazette, apa itu Alice Nine, dan mungkin... Apa itu Visual Kei.

Dan sekarang inti dari jiwa tersebut sudah kembali ketempat di mana ia seharusnya berada... Kembali ke sisi Tuhan...

Malemnya, gw terus-terusan berpikir dengan kejadian yang menimpa sama idola gw ini adalah hal biasa. Tapi walopun biasa pun, kita juga manusia biasa yang kadang masih bisa menangis ketika ditinggal orang yang dicintai kan? Yang masih bisa merasakan kesedihan ketika seseorang yang secara tidak langsung mengisi kehidupan kita itu selamanya tidak akan pernah kembali di dunia? Yang masih bisa tercengang penuh ketidakpercayaan saat tau mereka sudah saatnya kembali kepada Penciptanya?

Sebelumnya, Nenek (ayou) ngetweet yang intinya, apa yang akan ia lakukan ketika sudah "waktunya" tiba untuk anak2 Gazette. Gw, mungkin gak bisa menjawab itu sekarang, karena gw gak tau apa yang akan gw lakukan itu sekarang sebelum saat itu bener-bener tiba.

Kembali ke pikiran malam gw sebelum tidur, berpikir bagaimana jika yang "diambil" itu hyde? tetsu? ken ato yukki? Berapa lamakah gw harus berkabung? Berapa lama mereka akan terus membuat gw nangis? Berapa lama gw butuh waktu akhirnya gw melupakan tentang segala kematian itu dan menganggapnya mereka akan tetap hidup selamanya selama gw masih mengenang mereka?

........Gw ngga akan tau itu.
........Sebelum semuanya terjadi.

...Gw cuma bisa mengisakkan tangis tanpa mengeluarkan air mata. It's the most painful tear ever.



Least but not for the last, because you will remain in my heart as long as I remember you...
May you rest in peace, Isshi.
Wish your voice will color the heaven there.

Comments