gheeez...
current mood: irritated
current location: front of my notebook
current music: Speed by Ken || album: Speed
Somewhat, post-an ini ada dari hasil pemikiran sejenak gw atas masalah yang sedang terjadi antara fans visual kei ama fans vocaloid. *sighs* Udah cukup deh masalah yang gw pikirin sekarang tentang salah satu band, eh ini malah nambah lagi =__=);;
Berawal dari tweet Aoi (the GazettE) yang MASIH bisa ditemukan di sini (JP), gw rasa bukan sepenuhnya salah Aoi jika ia mengutarakan hal seperti itu. Dalam account twitter yang biasa mentranslate tweet-tweet Aoi maupun Ruki, adalah seperti inilah translate yang bisa dipertanggungjawabkan hasil translatenya:
Oke, di sini gw akan membicarakan ap ayang salah dalam tweet tersebut. Mungkin memang Aoi tidak mencela sepenuhnya apa itu Vocaloid, tapi sebagai seorang musisi yang telah sekian lama membuat musiknya sendiri, memainkan instrumen dengan tangannya sendiri, mengisi vokal dengan suaranya sendiri, bahkan berpenampilan visual dengan tubuhnya sendiri, menganggap Vocaloid adalah suatu penghinaan terhadap mereka sebagai manusia yang mebuat suatu karya. Maksud gw di sini bukan penghinaan terhadap composer-nya, karena gw yakin antara Aoi and the band maupun composer lagu yang menggunakan Vocaloid sama-sama menghabiskan the rest of their life di dalam studio, dan lagi-lagi ini adalah masalah selera jika sudah disangkutpautkan dengan bagaimana hasil lagunya. Aoi hanya bermaksud untuk menekankan bagaimana proses pembuatan musik secara nyata, yang dilakukan oleh manusia itu tidak hanya melibatkan teknikal semata. Misalnya, jika Ruki sakit maka dia tidak bisa bernyanyi, tapi tidak dengan mesin seperti Miku, kika Reita, Aoi, Uruha maupun Kai mendadak mengalami kecacatan mereka tidaklah lagi bisa bermain musik, tapi tidak dengan mesin penyintesis suara tersebut. Bahkan jika dilihat dari translate di atas, Aoi bukan bermaksud menjelekkan Vocaloid, bahkan dia memuji. Dia berpikir jika seterusnya manusia hanya mengandalkan musik dan suara sintetis, apakah musisi-musisi asli seperti mereka akan masih ada sampe masa depan? Intinya sama aja dengan artis-artis lain, cuma di sini Aoi bisa lebih berani mengungkapkan apa yang mengganggu pikirannya sebagai the real artist.
Dulu gw pernah punya pikiran, Vocaloid itu suatu software yang sangat membantu para insan kreatif dalam meng-composing musik. tapi tidak punya vokalist yang memadai. Lagi-lagi di sini berbicara tentang proses. Ketika para band visual kei bersusah payah mencari personel yang cocok untuk diajak bekerjasama untuk jangka waktu yang tidak bisa dikatakan sebentar, para composer Vocaloid tinggal duduk anteng dalam studio, menghasilkan lagu yang mereka sukai. Tidak terkekang aturan manajemen, tidak terikat aturan interest pasar, tidak harus menurut dengan kejamnya orang-orang di dalam dapur rekaman.
Dan tolong, bagi yang masih berpikiran sempit, coba deh kalian para Vocaloid fans jika belom pernah mendengar dan mengerti (karena jika mau mengerti semuanya akan lebih mudah diartikan) apa itu Visual Kei, gw harap kalian mau mengikuti alur sejarahnya dari awal sampe sekarang. Visual kei itu jauh hidup lebih lama daripada penghasil suara sintesis seperti Vocaloid. Berharap jika masa depan tidak akan ada lagi artis yang benar-benar artis dan bisa diidolakan? Selamat datang di dunia maya, dunia virtual yang bahkan tak nyata. Jangan hanya karena Aoi nge-tweet yang menurut kalian sebagai celaan, lantas kalian jadi naik pitam. Toh fans visual kei itu tidak hanya mendengar lagu-lagu VK melulu. Sekarang siapa yang salah? Gw menyalahkan translatornya dan yang mempublish brita dusta itu ke internet.. Be professional please. Asal tau aja, sejak Aoi nget-tweet tentang vocaloid itu, bahkan dia membeli softwarenya. Dia berharap bisa lebih mengerti bagaimana cara kerja software tersebut. Jangan pengecut lah intinya...
Lagian kenapa juga berita ini baru ribut sekarang? Padahal tweet Aoi itu juga udah ada dari awal bulan November... Ketinggalan berita, huh?
current location: front of my notebook
current music: Speed by Ken || album: Speed
Somewhat, post-an ini ada dari hasil pemikiran sejenak gw atas masalah yang sedang terjadi antara fans visual kei ama fans vocaloid. *sighs* Udah cukup deh masalah yang gw pikirin sekarang tentang salah satu band, eh ini malah nambah lagi =__=);;
Berawal dari tweet Aoi (the GazettE) yang MASIH bisa ditemukan di sini (JP), gw rasa bukan sepenuhnya salah Aoi jika ia mengutarakan hal seperti itu. Dalam account twitter yang biasa mentranslate tweet-tweet Aoi maupun Ruki, adalah seperti inilah translate yang bisa dipertanggungjawabkan hasil translatenya:
"[[Aoi]] I don't really want to say this but I'm not happy about how some listeners and magazines are treating vocaloids as "created works" nowadays. It is truly a wonderful technique but if that is what people get satisfied with then there is no meaning to us creating songs and to exaggerate, it turns into something we just do for self-satisfaction. Equating a machine with an artist this way cannot be considered the true spirit of such a state of affairs."
Oke, di sini gw akan membicarakan ap ayang salah dalam tweet tersebut. Mungkin memang Aoi tidak mencela sepenuhnya apa itu Vocaloid, tapi sebagai seorang musisi yang telah sekian lama membuat musiknya sendiri, memainkan instrumen dengan tangannya sendiri, mengisi vokal dengan suaranya sendiri, bahkan berpenampilan visual dengan tubuhnya sendiri, menganggap Vocaloid adalah suatu penghinaan terhadap mereka sebagai manusia yang mebuat suatu karya. Maksud gw di sini bukan penghinaan terhadap composer-nya, karena gw yakin antara Aoi and the band maupun composer lagu yang menggunakan Vocaloid sama-sama menghabiskan the rest of their life di dalam studio, dan lagi-lagi ini adalah masalah selera jika sudah disangkutpautkan dengan bagaimana hasil lagunya. Aoi hanya bermaksud untuk menekankan bagaimana proses pembuatan musik secara nyata, yang dilakukan oleh manusia itu tidak hanya melibatkan teknikal semata. Misalnya, jika Ruki sakit maka dia tidak bisa bernyanyi, tapi tidak dengan mesin seperti Miku, kika Reita, Aoi, Uruha maupun Kai mendadak mengalami kecacatan mereka tidaklah lagi bisa bermain musik, tapi tidak dengan mesin penyintesis suara tersebut. Bahkan jika dilihat dari translate di atas, Aoi bukan bermaksud menjelekkan Vocaloid, bahkan dia memuji. Dia berpikir jika seterusnya manusia hanya mengandalkan musik dan suara sintetis, apakah musisi-musisi asli seperti mereka akan masih ada sampe masa depan? Intinya sama aja dengan artis-artis lain, cuma di sini Aoi bisa lebih berani mengungkapkan apa yang mengganggu pikirannya sebagai the real artist.
Dulu gw pernah punya pikiran, Vocaloid itu suatu software yang sangat membantu para insan kreatif dalam meng-composing musik. tapi tidak punya vokalist yang memadai. Lagi-lagi di sini berbicara tentang proses. Ketika para band visual kei bersusah payah mencari personel yang cocok untuk diajak bekerjasama untuk jangka waktu yang tidak bisa dikatakan sebentar, para composer Vocaloid tinggal duduk anteng dalam studio, menghasilkan lagu yang mereka sukai. Tidak terkekang aturan manajemen, tidak terikat aturan interest pasar, tidak harus menurut dengan kejamnya orang-orang di dalam dapur rekaman.
Dan tolong, bagi yang masih berpikiran sempit, coba deh kalian para Vocaloid fans jika belom pernah mendengar dan mengerti (karena jika mau mengerti semuanya akan lebih mudah diartikan) apa itu Visual Kei, gw harap kalian mau mengikuti alur sejarahnya dari awal sampe sekarang. Visual kei itu jauh hidup lebih lama daripada penghasil suara sintesis seperti Vocaloid. Berharap jika masa depan tidak akan ada lagi artis yang benar-benar artis dan bisa diidolakan? Selamat datang di dunia maya, dunia virtual yang bahkan tak nyata. Jangan hanya karena Aoi nge-tweet yang menurut kalian sebagai celaan, lantas kalian jadi naik pitam. Toh fans visual kei itu tidak hanya mendengar lagu-lagu VK melulu. Sekarang siapa yang salah? Gw menyalahkan translatornya dan yang mempublish brita dusta itu ke internet.. Be professional please. Asal tau aja, sejak Aoi nget-tweet tentang vocaloid itu, bahkan dia membeli softwarenya. Dia berharap bisa lebih mengerti bagaimana cara kerja software tersebut. Jangan pengecut lah intinya...
Lagian kenapa juga berita ini baru ribut sekarang? Padahal tweet Aoi itu juga udah ada dari awal bulan November... Ketinggalan berita, huh?
Comments
Post a Comment