you never understand

Ternyata kau juga seperti itu. Menghindariku terus menerus. Tidak menyiakan waktu sedetikpun untuk beristirahat. Kembali menekuni pekerjaanmu, seolah kau tidak punya tanggungan di rumah. Aku tahu, kau sengaja melakukan itu. Terjerat oleh ikatan yang bernama pernikahan itu berat kan? Sekarang kau mengerti? Tapi lagi-lagi aku tahu, aku yang salah... Entah sampai kapan aku terus bisa menyalahkan diriku sendiri. Rasa sakit ini tidak seberapa jika aku harus kehilanganmu seutuhnya. Setidaknya masih ada tempat ku bernaung untuk melihat dirimu, dari kejauhan.

Aku tidak akan pernah benar-benar mengerti, kau pun juga. Kita semua. Saat ini hanya keegoisan dan kekerasan-kepala kita yang mampu menahan semua rasa ini. Dibalut oleh topeng berhiaskan senyum, tapi di lubuk hati saling membajiri dengan air mata. Kita sama-sama semakin pintar untuk bermain dalam parodi cinta menyesatkan ini, kan?

Bodoh memang, setelah sekian lama disakiti seperti ini, aku tidak akan pernah bisa lepas darimu. Sejak awal, akulah yang telah terikat oleh dirimu. Aku mencintaimu. Dan jangan berlagak bodoh , kau juga mencintaiku. Walaupun perasaan itu selalu selalu kau sangkal...

Comments