really, random

Semuanya terlalu bercampur aduk. Ketika yang satu belum menghilang, telah datang yang satu lagi. Larut seutuhnya. Tanpa bisa kembali dipisahkan. Tapi, terasa dalam perbedaannya. Semakin ingin dipisahkan, semakin nyata tembok tak kasat mata itu terasa. Bingung dalam keabstrakan. Tersesat dalam labirin hati. Takkan mengerti, memilih untuk bungkam. Diam menjadi jawaban. Menyedihkan. Ketika kusadar, semua tampak semu. Fana. Tiada.

Comments